1. Sunat Memberi Berita Gembira dan Ucap Tahniah Kepada Orang yang Dikurniakan Anak
Seorang yang beriman bergembira dengan kebaikan yang diterima oleh saudara seislamnya yang lain. Allah subhanahu wa taala berfirman:
ô$yg»tRö¤±t6sù t,»ysóÎ*Î/ `ÏBur Ïä!#uur t,»ysóÎ) z>qà)÷èt ÇÐÊÈ
Mafhumnya: “Maka Kami sampaikan kepadanya (Nabi Ibrahim) berita gembira tentang (kelahiran) Ishak dan dari Ishak (akan lahir puteranya) Ya'qub.” (Hud: 71)
çm»tRö¤±t6sù AO»n=äóÎ/ 5OÎ=ym ÇÊÉÊÈ
Mafhumnya: “Maka Kami beri Dia khabar gembira dengan seorang anak (dikurniakan Nabi Ismail) yang amat sabar.” (al-Soffat: 101)
(#qä9$s% w ö@y_öqs? $¯RÎ) x8çÅe³u;çR AO»n=äóÎ/ 5OÎ=tæ ÇÎÌÈ
Mafhumnya: “Mereka berkata: Janganlah kamu merasa takut, sesungguhnya kami memberi khabar gembira kepadamu dengan (kelahiran seorang) anak laki-laki (yang akan menjadi) orang yang alim (Nabi Ishak)". (al-Hijr: 53)
!$Ì2t»t $¯RÎ) x8çÅe³u;çR AO»n=äóÎ/ ¼çmßJó$# 4Ózøts öNs9 @yèøgwU ¼ã&©! `ÏB ã@ö6s% $wÏJy ÇÐÈ
Mafhumnya: “Wahai Zakaria, sesungguhnya kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia.” (Maryam: 7)
Lafaz Ucap Tahniah
Tidak terdapat lafaz ucapan tahniah yang khusus dari Nabi sallallah ‘alaih wa sallam. Namun terdapat riwayat dari al-Hasan al-Basri yang menganjurkan supaya diberikan ucapan tahniah dengan menyebut:
بَارَكَ اللهُ لَكَ فِي الْمَوْهُوبِ لَكَ، وَشَكَرْتَ الْوَاهِبَ، وَبَلَغَ أَشُدَّهُ، وَرُزِقْتَ بِرَّهُ
Mafhumnya: “Semoga Allah memberi berkat kepadamu dengan anugerah ini,[1] dan semoga engkau bersyukur kepada tuhan yang menganugerahkannya[2], dan semoga dia (bayi ini) sampai ke umur dewasa[3], dan semoga direzekikan kepadamu kebaikannya (anak itu)[4].”
Al-Imam al-Nawawi berkata di dalam al-Azkar: “Disunatkan mengucap tahniah kepada yang dikurniakan anak (dengan ucapan ini), dan para sahabat kami berkata: disunatkan mengucap tahniah dengan ucapan dari al-Husain ini[5], yang diajarnya kepada orang ramai… dan disunatkan pula kepada orang yang diberikan ucapan ini membalasnya dengan menyebut:
بَارَكَ اللّهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَزَاكَ اللّهُ خَيْراً وَرَزَقَكَ اللّهُ مِثْلَهُ أوْ أَجْزَلَ اللّهُ ثَوَابَكَ
Mafhumnya: “Semoga Allah memberi dan menurunkan berkat kepadamu, dan membalas kebaikan kepadamu, merezkikan kepadamu seperti permintaanmu itu, dan melipat-gandakan pahalamu.”
Di dalam al-Hawi li al-Fatawi oleh al-Imam al-Suyuti dinyatakan juga, al-Imam al-Tobari di dalam al-Doa mengeluarkan satu riwayat lain yang menyebut al-Hasan al-Basri menganjurkan ucapan tahniah kepada orang yang dikurniakan anak dengan menyebut:
جَعَلَهُ اللَّهُ مُبَارَكًا عَلَيْكَ وَعَلَى أُمَّةِ مُحَمَّدٍ
Mafhumnya: “Semoga Allah menjadikan keberkatan ke atasmu dan ke atas umat Muhammad (SAW)”
Seperti yang telah dinyatakan bahawa, lafaz-lafaz ucap tahniah dan jawabnya ini bukan diriwayatkan dari Nabi sallallahu ‘alaih wa sallam. Sebaliknya ia merupakan lafaz cadangan dari para ulama. Oleh itu kita dibenarkan untuk mencontohinya dengan syarat tidak mengganggapnya dari Nabi sallallahu ‘alaih wa sallam. Wallahu a’lam.
[1] Berupa permohonan semoga Allah memperbanyakkan kebaikan dengan bayi yang dikurniakan. Sila lihat Syarh Hisn al-Muslim. Hal: 233-234
[2] Berupa permohonan supaya Allah menjadikan orang itu redha dengan apa yang dikurniakan, bersyukur dan memuji Allah subhanahu wa taala. Ibid.
[3] Berupa permohonan supaya Allah subhanahu wa taala menjadikan dia seorang pemuda yang sihat dan memanjangkan umurnya, supaya dia membantu semua urusan bapanya, dan supaya bapanya dapat mengambil manfaat darinya. Ibid.
[4] Berupa permohonan supaya Allah subhanahu wa taala menjadikan anak itu taat kepadanya. Ibid.
[5] Di dalam kitab al-Hawi li al-Fatawi oleh al-Imam al-Suyuti dinyatakan doa ini diriwayatkan dari al-Hasan al-Basri.
0 comments:
Post a Comment